12 June 2009 ·

BAIK BURUK LENSA KONTAK

Kehadiran lensa kontak (contact lens) banyak membantu mereka yang kurang nyaman dengan kaca mata. Tanpa lensa kontak, sulit membayangkan seorang atlet yang penglihatannya berkurang bisa meneruskan profesinya. Meski sekarang sudah ada kaca mata khusus untuk atlet, toh dari segi kenyamanan tentu sangat kurang.

Belakangan, seperti halnya kaca mata, ada juga lensa kontak bagi mereka yang bermata normal, khususnya perempuan yang ingin tampil modis dan fashionable. Wajar jika perkembangan lensa kontak pun sangat pesat. Di Indonesia, diperkirakan ada sekitar 2 persen pemakai lensa kontak dari total pemakai kacamata. Sedangkan di Singapura, jumlahnya sekitar 20 persen dari total pemakai kaca mata.


Namun, selain keuntungan atau faktor positif pemakaian lensa kontak, memakai lensa kontak ternyata juga berisiko. Dan karena terhitung masih baru, banyak orang yang tak tahu risiko tersebut. Meski banyak membantu mereka yang kurang nyaman dengan kacamata, ada sejumlah penyakit yang rawan menyerang pemakai produk ini. Menurut pakar lensa kontak dari Johnson & Johnson Vision Care, Jack Chan, salah memakai lensa kontak, bisa-bisa bukan penglihatan yang terbantu, melainkan timbul penyakit.

Banyak alasan kenapa orang memilih memakai lensa kontak daripada kacamata. Namun, pengguna kacamata juga tak perlu berkecil hati, karena lensa kontak pun memiliki sejumlah kelemahan. Berikut ini keuntungan dan kerugian memakai lensa kontak:

Keuntungan lensa kontak:


1. Menambah percaya diri.
Para wanita yang merasa kurang pede memakai kacamata, bisa mendapatkan rasa pede-nya kembali setelah memakai lensa kontak.


2. Menunjang aktivitas tertentu.
Orang-orang dengan pekerjaan tertentu relatif memerlukan lensa kontak agar bisa bergerak bebas dan tak takut terganggu, dibandingkan jika harus memakai kacamata. Contohnya olahragawan, penari, aktor, penyanyi, orang-orang yang bekerja dalam hujan, asap, dan lain-lain.


3. Faktor keamanan.
Untuk aktivitas yang lumayan berat, pengguna tak perlu takut lensa bakal jatuh atau pecah, seperti halnya jika memakai kacamata.


4. Penglihatan lebih baik.
Lensa kontak meminimalisasi jarak mata dengan lensa hingga ketajaman mata menjadi lebih baik. Selain itu, sudut penglihatan pun menjadi lebih luas karena lensa menempel langsung pada mata.


5. Baik untuk penderita mata silendris (cylinder).
Bagi pemakai kacamata silendris, lensa kontak mengoreksi kekurangan akurasi kacamata hingga titik terendah, sehingga penglihatan pun menjadi lebih baik.


Kerugian-Kerugian Lensa Kontak:


1. Tidak nyaman.
Pemakai awal biasanya merasa tidak enak, karena adanya benda asing pada bola mata mereka. Namun, lama-kelamaan, mata pun akan terbiasa. Biasanya setelah menghentikan pemakaian selama seminggu, sensitivitas kornea akan normal lagi, sehingga pemakai harus berdaptasi lagi agar menjadi nyaman dengan lensa kontaknya.


2. Kekurangan oksigen.
Terlalu lama atau terlalu ketat memakai lensa kontak bisa membuat mata kekurangan oksigen. Konsekuensinya, berbagai macam komplikasi bisa terjadi, seperti noda kornea dan kornea edema.


3. Mudah hilang.
Ukuran lensa kontak yang relatif kecil dibanding kacamata membuatnya lebih gampang hilang atau terselip.


4. Kurang ekonomis (relatif mahal).
Harga lensa kontak juga relatif mahal, di atas Rp 100 ribu. Apalagi, masa pakainya hanya berkisar 2 minggu sampai sebulan. Umumnya, hanya golongan ekonomi tertentu yang mampu membelinya.


5. Adaptasi lama.
Pemakai awal butuh waktu lama untuk memakainya, dari belajar memakai, merawat, hingga membiasakan mata.


6. Butuh perawatan ekstra.
Lensa kontak juga butuh perawatan lebih ketimbang kacamata. Misalnya, harus telaten menggosok, membersihkan, dan menyimpan lensa pada tempat antikuman.


10 KOMPLIKASI


Ada 10 komplikasi yang bisa timbul akibat pemakaian lensa kontak, antara lain:


1. Noda Kornea atau Supercial Punctate Keratitis (SPK)
Rusaknya permukaan kornea mata. Biasanya karena memakai lensa yang terlampau ketat, sehingga mengakibatkan mata kekurangan oksigen (hypoxia), alergi, atau keracunan. Gejalanya: penderita merasa tak nyaman, menjadi sangat sensitif pada cahaya (photophobia), dan adanya noda di kornea mata. Pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi atau menghentikan pemakaian lensa kontak.


2. Blepharitis
Belpharitis adalah peradangan pada kelopak mata karena lensa tak cocok. Gejalanya timbul gatal-gatal, kelopak mata seperti terbakar, timbul kerak di sekitar kelopak mata, pembuluh darah tampak jelas, kelopak saling menempel, dan biasanya diikuti oleh SPK. Pengobatannya adalah dengan menghentikan pemakaian lensa, mengompres bengkak dengan air hangat, atau pemberian salep antibiotika.


3. Reaksi Alergi (Atopik)
Peradangan atau iritasi yang disebabkan masuknya benda pembawa alergi (misalnya debu, serbuk, atau makanan) ke dalam mata. Gejalanya antara lain timbul rasa gatal, mata merah, hingga pembengkakan di kelopak mata. Umumnya, alergi terjadi musiman dan penderita memang memiliki riwayat alergi. Pengobatannya dengan menghindari penyebab alergi, menghilangkan bengkak di mata dengan menggompres memakai air dingin, bila terjadi peradangan beri obat anti radang, kemudian untuk menghilangkan alergi beri obat alergi (antihistamine).


4. Sindrom mata kering (keratoconjunctivitis sicca)
Timbulnya noda (keratitis) kronis pada kornea inferior. Komplikasi ini disebabkan oleh produk (sekresi) air mata pemakai yang tak cukup. Gejalanya: mata seperti terbakar, air mata sering keluar, dan cairan di mata berlebihan. Pengobatan: memberi suplemen air mata, salep, mengganti materi lensa. Bila tak berhasil, hentikan pemakaian lensa.


5. Corneal edema
Berlebihannya cairan dalam kornea hingga menimbulkan stres pada kornea. Biasanya karena mata kekurangan oksigen. Gejalanya photophobia, penglihatan berkabut, mata merah, kenyamanan berkurang saat lensa di buka, ada krista di kornea, pembuluh darah kelihatan, dan timbul SPK. Pengobatan: menambah oksigen pada mata, mengurangi atau menghentikan pemakaian lensa kontak.


6. Infiltrates
Peradangan pada jaringan mata akibat kurang bersihnya lensa, oksigen yang kurang, reaksi alergi hingga menimbulkan infeksi. Biasanya terlihat seperti sekelompok sel berwarna putih (white internal cell clusters). Penglihatan berkurang, mata merah, photophobia, dan timbul noda putih di mata adalah gejala-gejala infiltrates. Komplikasi ini bisa diatasi dengan menghindari pemakaian lensa saat aktif, mempersering mengganti lensa, memberikan antibiotik/steroid, dan perhatikan cara perawatan lensa.


7. Infeksi
Masuknya organisme berbahaya ke dalam mata seperti bakteri, jamur, protozoa, dan virus hingga menimbulkan infeksi pada mata. Gejala: mata merah, kelopak mata lengket, air mata berlebihan, penglihatan berkurang, dan timbul noda di kornea. Pengobatan dilakukan dengan mengompres menggunakan air dingin, memberi air mata buatan, dan terapi antibiotik kalau perlu.


8. Microbila Keratitis
Masuknya organisme berbahaya dalam kornea mata seperti bakteri, jamur, protozoa, dan virus hingga mengakibatkan pembengkakan. Gejala yang timbul antara lain rasa sakit di mata, photophobia, air mata berlebih, mata merah, dan penglihatan berkurang. Jika sudah parah, mata mengeluarkan nanah. Untuk mengobati, bisa dilakukan terapi antibiotik, mengganti lensa kontak, pentingnya pengenalan dini untuk mencegah akibat lebih fatal.


9. Vaskularisasi Kornea
Pembentukan pembuluh darah dalam jaringan avascular (kornea). Seringkali disebabkan kekurangan oksigen oleh lensa yang terlampau ketat. Gejalanya antara lain penglihatan berkurang, timbul pembuluh darah di kornea. Mengurangi pemakaian lensa atau mengganti lensa yang mendukung pemenuhan oksigen.


10. Giant Papillary Conjunctivitis (GPC)
Peradangan papillary pada kelopak atas mata. Penyebabnya masih belum diketahui pasti walau ada dugaan karena ketidakcocokan pemakaian lensa. Gejalanya gatal-gatal, penglihatan berkurang, gerakan lensa berlebihan, tak bisa memakai lensa biasa, dan kelopak bengkak. Pengobatannya: kurangi pemakaian lensa, kompres dengan air dingin, hubungi dokter mata.

RVR Biker Shoes

Waktu saat ini

Chat & Leave comment


ShoutMix chat widget

Sahabat Pena

Site Sponsors